Sejarah Teknologi Karya Anak Bangsa Dibidang Prasaranan Transportasi Darat



Teknologi karya anak bangsa dibidang prasaranan transportasi darat, ini tak lepas dari peran Pemerintah Indonesia dalam pengembangan sarana dan prasarana transportasi darat, salah satunya pembangunan jalan bebas hambatan atau yang lebih dikenal dengan jalan Tol. Pembangunan jalan bebas hambatan yang pertama kali dilakukan oleh pemerintah adalah pembangunan jalan tol Jakarta -  Bogor  dan Ciawi yang dikenal dengan nama jalan tol Jagorawi. Jalan ini mampu mempercepat transportasi Jakarta ke Bogor dan juga ke Ciawi dan Puncak.
Dalam rangka melancarkan perhubungan dan pertumbuhan ekonomi baik di pulau jawa maupun di luar pulau jawa dibangunlah jalan trans dan jalan tol. Di pulau sumatra selain dibangun jalan  trans Sumatra juga dibangun jalan tol yang menghubungkan antara pelabuah Belawan dan kota Medan. Kemudian di pulau  Jawa dibangun jalan tol Jakarta – Merak dan jalan tol Jakarta Cikampek. Selain itu di pulau Sulawesi juga dibangun jalan tol yang menghubungkan antara pelabuhan Makasar dan Mandar.

Pada tahun 1987, pemerintah  membangun jalan tol dalam kota yang menghubungkan Cawang – Tanjung Periok. Pembangunan jalan tol ini memanfaatkan teknologi yang dikembangkan oleh anak bangsa, Tjokorde Raka Sukawati, yaitu teknologi Sosro Bahu .  Teknologi tersebut memudahkan pembangunan jalan tol yang berada di jalur macet. Karena dalam pembuatan pilar – pilar jalan tol layang dibangun segaris dengan jalan dan diputar melintang jalan setelah pilar – pilar tersebut kering.
Teknologi Sosro Bahu menjadi kebanggaan nasional, dengan teknologi tersebut dibangunlah jalan – jalan tol di luar negeri yang memanfaatkan teknologi tersebut diantaranya adalah Amerika Serikat, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura dan Korea.

Pembangunanjalan tol terus dikembangkan oleh pemerintah, sehingga panjang jalan tol yang dimiliki oleh Indonesia pada tahun 1997 mencapai  553.418 km, baik yang dikelola oleh Jasa Marga maupun oleh Swasta. Pada tahun 2014 pemerintah membangun jalan tol di Papua yang menghubungkan antara Kota Sorong – Manowari dan Jaya Pura Merauke. Di pulau jawa juga dibangun  jalan tol yaitu di wilayah Semarang, Surabaya dan  Bandung ( Cipularang ). Dengan adanya keberadaan jalan – jalan tol tersebut sehingga mampu menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain dengan lebih cepat.

Selain teknologi Sosro Bahu, ada lagi teknologi  pembangunan jalan tol yang disebut dengan teknologi  Cakar Ayam. Teknologi ini merupakan penemuan anak bangsa, Sediyatmo. Penemu teknologi Cakar Ayam Sediyatmo ini berawal dari permintaan bung Karno untuk mensukseskan Asian Games yang membutuhkan suplai listrik yang memadai. Untuk itu dibangun gardu listrik di wilayah Ancol yang merupakan daerah rawa – rawa karena teknologi Cakar Ayam ini yang mampu membangun pondasi diwilayah rawa – rawa tersebut. Keberhasilan pembangunan gardu listrik dengan pondasi cakar ayam ini menjadi salah satu kunci sukses dalam pelaksanaan Asian Game pada waktu itu.

Teknologicakar ayam ini kemudian digunakan dalam pembangunan lapangan parkir pesawat di bandara Juanda Surabaya dan bandara Polonia Medan. Teknologi cakar ayam semakin terkenal ketika pembangunan jalan tol menuju bandara Sukarno Hatta yang berada diatas rawa – rawa sukses di bangun.